Bab 259
Windy mengulurkan tangan dan ingin menyentuh wajah tampan Hendry.
Namun, jari-jarinya yang putih dan ramping dicengkeram. Hendry membuka matanya yang mengantuk.
Dia meraih tangan kecil Windy dan menciumnya, lalu menoleh ke arahnya, "Kamu sudah bangun?"
Suaranya ketika baru bangun, terdengar magnetis dan serak.
Dia menunduk dan menatap Windy dengan lembut.
Wajah Windy yang seukuran telapak tangan sedikit memerah. "Sudah siang, waktunya bangun."
Hendry memeluk tubuh lembutnya. "Temani aku tidur sebentar lagi."
Dia masih ingin tidur sebentar.
Namun, Windy bangkit dan berkata, "Nggak, ini asrama perempuan. Sebentar lagi, semua orang akan bangun dan melihat kita. Cepat pergi."
Hendry menatapnya dengan tatapan menggoda dan sedikit menggoda. "Semalam kamu sudah tidur denganku dan pagi ini kamu mengusirku? Windy, kamu ini terlalu realistis."
Windy tak bisa berkata-kata.
Dia memelototi Hendry, menyingkap selimut dan berjalan melewatinya untuk bangun dari tempat tidur.
Namun, begitu berdiri, tub

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil