Bab 420
Felica masih ingin berteriak, tetapi Devan buru-buru menutup mulutnya dengan tangan agar Felica diam.
"Jangan teriak! Nanti ibu dan adikku dengar. Kamu mau mereka datang menonton?"
Felica menatapnya dengan mata bulat penuh keterkejutan, lalu menyingkirkan tangannya. "Aku nggak akan teriak, jadi turunkan aku dulu."
Devan melepaskan tangannya dan Felica segera turun darinya.
Namun, tanpa sengaja, Felica menyentuh sesuatu. Ini bukan pertama kalinya dia menyentuh itu. Penasaran, dia mengulurkan tangannya. "Ini apa?"
"Felica, jangan sentuh sembarangan!" Devan berusaha menahan tangannya.
Namun, Felica jauh lebih cepat. Dalam sekejap, semuanya sudah terjadi dan tak ada yang bisa menghentikannya.
Tubuh tegap Devan langsung menegang, rona merah merayapi ujung matanya.
Felica pun segera sadar. Dalam sekejap, wajahnya langsung memanas seperti meledak. Dia spontan mundur beberapa langkah, matanya membelalak. "Kamu ... Kamu!"
Devan menatap wajahnya yang polos dan bingung, lalu tanpa berkata apa-apa

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil