Bab 592
Devan menggenggam tangan mungilnya, lalu menunduk dan kembali mencium bibirnya.
Felica terengah karena ciuman itu, wajahnya merah padam. "Devan ... kamu yakin mandi tadi nggak ada gunanya, ya?" tanyanya.
Tatapan Devan membara, seperti binatang buas yang sedang mengincar mangsanya. "Felica, aku ingin kamu. Boleh?" tanyanya.
Dia bilang ... dia ingin dirinya.
Wajah mungil Felica langsung meledak merah, seperti kepingan salju yang dilempar ke bara api. Dia menggigit bibir bawahnya, lalu mengangguk pelan. "Hmm ... "
Devan kembali menunduk untuk mencium.
Namun, Felica buru-buru menahan dadanya. "Tunggu ... "
Devan menatapnya dengan suara parau. "Kenapa?"
Felica menunduk malu. "Kita bisa ke tempat tidur nggak? Aku agak gugup ... aku belum pernah sebelumnya."
Dia bilang ... ini pertama kalinya.
Devan langsung mengangkat tubuhnya, menggendongnya erat lalu menjatuhkan diri bersamanya ke atas ranjang empuk.
Begitu tubuh Felica terasa kaku, Devan meraih jemarinya, menggenggam erat, menyusup di ant

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil