Semuanya Milik Aku
Zio menatap sosok yang tengah terbaring dengan perasaan berkecamuk. Dirinya benar-benar khawatir sekali.
Tadi, dokter sudah memeriksa keadaan Lisna dan mengatakan jika Lisna baik-baik saja. Dia pingsan karena kebanyakan menangis dan faktor belum makan.
Ternyata, Lisna tidak boleh menangis berlebihan sebab gadis itu akan pingsan karena kelelahan. Belum lagi, perutnya yang kosong. Jadi, sangat wajar jika Lisna pingsan seperti tadi.
"Cepatlah sadar Lis." Membalurkan minyak angin ke kening Lisna dan hidung gadis itu.
Beberapa menit kemudian. Terlihat gerakan dari Lisna. Sontak, Zio langsung menggenggam tangan gadis yang tengah terbaring tersebut.
"Eugh.."
"Lisna, kamu sudah sadar?" Zio terlihat begitu antusias.
Lisna mengerjap-ngerjapkan matanya. "Aku ada di mana?" Memperhatikan sekeliling.
"Kamu ada di rumahku. Tadi, kamu pingsan," jelas Zio.
"Pingsan?" Lisna sepertinya ingin duduk. Dengan sigap, Zio membantunya.
"Iya. Kamu pingsan karena kebanyakan menangis."
Lisna mengangguk lemah. Ia s

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil