Dia Sudah Menodaiku
Lita terpaku melihat seorang wanita cantik tengah berdiri di depannya saat ini. Wanita itu mengenakan pakaian yang lumayan terbuka, cukup membuat semua mata pria tertuju kepadanya.
“Siapa ya?” tanya Lita sopan.
“Saya Febby. Danielnya ada?” tersenyum palsu.
Jderr…
Bak tersambar petir, Lita seketika membeku.
Febby? Febby yang notabenya adalah kekasih sang suami yang tadi malam mengirimkan foto itu kan?
“Ada keperluan apa Nona kemari?” tanya Lita masih berusaha sopan. Sebab, ingin sekali dirinya kali ini menampar wajah wanita tidak tahu malu.
“Hiks... Hiks…” Tiba-tiba saja Febby bersimpuh di kaki Lita. Lita dibuat begitu shock.
“Nona!” ucapnya sedikit berteriak.
“Aku hanya ingin menemuinya. Dia harus bertanggung jawab kepadaku, hiks…hiks..” Febby menangis tersedu-sedu.
Air wajah Lita berubah menjadi tegang. “Maksudnya bertanggung jawab bagaimana?” tanya Lita takut-takut. Pikiran buruk mulai menghampirinya saat ini juga.
“Dia sudah menodaiku. Aku sudah tidak suci lagi,” ujarnya pilu.
Bak t

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil