Begitu Candu
Tiara sudah memasuki ruangan Daniel. Ia tersenyum canggung. Entah mengapa perasaannya saat ini tidak enak.
“Silahkan duduk, Tiara,” kata Daniel mempersilahkan.
“Baik Pak,” sahutnya kikuk.
Tiara pun akhirnya duduk seperti yang disuruh oleh sang Bos.
“Ekhm.” Daniel berdehem pelan.
“Begini Tiara. Saya hanya ingin menyampaikan jika kamu tidak lagi menjadi asisten Zio mulai sekarang. Kinerja kamu sangat bagus dan saya sangat puas sekali. Karena itu, saya akan memberikan kamu posisi Direktur di kantor ini. Saya harap kamu senang hati menerimanya,” kata Daniel panjang lebar sambil tersenyum lembut.
Deg.
Tiara yang mendengarnya bak tersambar petir. Hal itu bukanlah keinginannya. Jika orang lain akan senang karena naik pangkat. Tidak untuk dirinya. Karena pada dasarnya, ia bekerja di sini karena ingin selalu dekat dengan pria yang dicintainya itu. Hanya itu, tidak lebih.
“Kenapa tiba-tiba begini, Pak?” protes Tiara.
Mendengarnya, Daniel pun tersenyum. Ia sudah tahu akan seperti ini reaksi yang

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil