Bab 1110
"Dokter Sean, tadi kamu bilang bakal datang ke pacuan kuda hari ini, tolong beri aku obatnya, ya?"
Dengan mata merah penuh urat, bolak-balik Mellisa menanyakan hal yang sama, "Kamu nggak bakal ingkar janji, 'kan? Aku pasti bisa ketemu kamu hari ini, 'kan?"
"Kenapa? Nyonya kangen sama saya?" Sean bertanya sambil tersenyum.
Tetapi nada bicaranya lebih terkesan mengejek daripada menggoda.
"Dokter Sean!"
Dengan air mata yang hampir jatuh, Mellisa memanggil penuh harap, "Aku kangen sama kamu … beneran kangen banget! Aku bisa gila mikirin kamu!"
Sebetulnya, yang lebih dia inginkan adalah 'obat ajaib' di tangannya, obat yang bisa menyelamatkannya dari kehancuran.
Demi obat itu, bahkan rasa malu yang paling dasar sekalipun sudah dia buang jauh-jauh.
"Setelah pertandingan pacuan selesai, datanglah ke area istirahat Lapangan Kuda nomer dua sendirian. Saat itu semua orang pasti ada di Lapangan Kuda Nomor satu, jadi nggak bakal ada yang lewat ke sana. Aku tunggu kamu di sana."
Mellisa mengangguk c

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil