Kev, Ayo Pulang
“Kev, gue ikut dong ke apartemen lo,” seru Edo sambil menepuk pundak Kevin pelan. Cowok berkacamata itu sudah bersemangat ingin menginap di apartemen Kevin, agar bisa puas bermain game sampai tengah malam.
“Sorry, Do. Gue pulang ke rumah Mas Ken,” sahut Kevin, meraih tas dan menyampirkan di pundak kirinya.
“Yaaah …, gagal deh. Padahal gue pengen nginep,” keluh Edo dengan wajah kecewa.
Kevin tersenyum sinis, “Lo nginep di tempat gue cuma nyari tempat buat nge-game, kan?”
Edo nyengir, karna tebakan sahabatnya itu benar.
“Eh, by the way. Kok gue nggak lihat Lania ya dari tadi. Emang dia nggak masuk?” tanya Edo celingukan, mengedarkan pandangan ke seisi kelas. “Dia nggak hubungi lo?”
Kevin menggeleng tak peduli.
“Telpon dong. Masa pacarnya ngilang, elo santai-santai aja. Kasian tau si Lania. Tiap hari sedih mikirin elo.”
“Gue nggak pernah nyuruh dia mikirin gue,” sahut Kevin cuek, tanpa merasa bersalah sedikit pun, membuat Edo geleng-geleng kepala.
“Jangan gitulah, Kev …,”ucap Edo, memperc

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil