Ken Pasti Kecewa
“Gimana kuliah kamu, Val?” tanya Susan, setelah mereka berdua selesai memesan makanan, di salah satu café tak jauh dari kampus Valerie.
“Lancar, Mam,” jawab gadis itu sambil tersenyum. “Pekerjaan Mama gimana?”
Susan mengangkat kedua bahunya sekilas, “Ya begitulah, setiap hari bertemu dengan ibu-ibu yang sedang hamil dan membantu beberapa dari mereka yang melahirkan,” kekehnya, membuat Val ikut tertawa.
“Oh ya, gimana kabar Papa? Masih suka tidur di rumah sakit?” tanya Val penasaran. Wajar saja kalau gadis itu penasaran, sudah berbulan-bulan ia tidak bertemu dengan Andika. Sejak ia diusir dari rumah waktu kejadian mengerikan itu.
Sedangkan Susan hanya bisa tersenyum miris. Val benar-benar masih polos. Ia masih mengira kalau ayahnya yang jarang pulang itu karna tidur di rumah sakit. Padahal Andika setiap malam tidur dengan perempuan lain yang menjadi simpanannya.
Tapi Susan tak pernah menyinggung soal itu di hadapan Valerie. Dia sengaja menyimpan rasa sakit hatinya itu sendirian. Susan t

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil