Kecupan-kecupan Singkat
“Nyari siapa?”
“Astaga!” pekik Val seraya menebah dadanya sendiri, merasa terkejut luar biasa.
Gadis itu hanya sedang memeriksa beberapa kamar di lantai atas. Dia berpikir, pasti salah satu di antaranya adalah kamar milik Kevin. Tapi sejak tadi, Val belum menemukannya. Yang ada malah suara Ken yang tiba-tiba datang, membuatnya terkejut.
“Nyari siapa?” Ken mengulangi pertanyaannya.
“Kevin mana?” ucapnya jujur.
“Nggak ada.”
“Dia belum berangkat ke luar negeri, kan?”
“Kalau belum kenapa?” tanya Ken seraya berjalan mendekat.
Val menggeleng, mulai merasa gelisah karna jarak di antara dirinya dan Ken semakin dekat.
“Aku cuma nanya doang,” sahutnya hendak melarikan diri dari tatapan Ken, namun gagal. Karna lelaki itu sudah mengunci Val yang bersandar di tembok dekat pintu kamar, dengan kedua lengannya yang kokoh.
“Mau ke mana? Hm?”
Lagi-lagi Val hanya menggeleng. “Jangan macam-macam ya, atau aku akan teriak!” ancamnya.
“Teriak? Memangnya kalau kamu teriak, ada yang mau menolong?”
Kedua mata V

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil