Aku Jemput Sekarang
“Sendirian?” tanya Nadin sambil celingukan kiri kanan, seperti mencari seseorang.
“Iya, sendiri. Emang sama siapa lagi?” sahut Val seraya meraup rambut panjangnya dan mengumpulkan jadi satu untuk di kuncir agar tidak berantakan.
Sore itu, Val datang ke sebuah pusat perbelanjaan untuk menemui Nadin. Mereka ada rencana untuk nonton bersama. Mengganti rencana mereka yang sempat tertunda tempo hari.
“Biasanya selalu dianterin sama sopir.”
“Ribet, gue naik taksi tadi.”
“Nggak di marahin suami lo?”
“Sstt!!” seketika Val menutup mulut Nadin, temannya itu kalau ngomong suka nggak pakai filter. “Jangan kenceng-kenceng,” ujar Val dengan wajah merengut.
“Ups, sorry!” Nadin nyengir seraya mengekori langkah Val menuju ke kasir untuk membeli tiket.
“Awas ya, jangan ngomongin soal dia di manapun juga. It’s secret!” Val memperingatkan lagi dan di balas anggukan patuh oleh Nadin.
“Iya-iya,” balasnya sambil tersenyum semanis mungkin. Dia tak mau Val tiba-tiba ngambek dan membatalkan acara nonton tersebu

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil