Bab 120
Diro merasa ketakutan. Wajahnya terlihat pucat saat dia berkata sambil menangis, "Adriel, aku salah. Tolong maafkan aku atas dasar persahabatan lama kita."
"Kamu nggak pantas menyebutkan tentang persahabatan denganku," balas Adriel dengan nada dingin.
"Ya, aku memang nggak pantas. Tolong maafkan aku. Aku nggak akan bersikap nggak hormat padamu lagi di masa depan," kata Diro sambil berpura-pura menampar pipinya sendiri.
"Kamu memukul dirimu ringan sekali. Sepertinya kamu mau pergi dengan digotong," ujar Adriel.
Diro meringis dua kali, tidak punya pilihan selain memukulkan telapak tangannya ke pipinya sendiri dengan keras.
"Belum cukup!" ujar Adriel.
Sambil menggertakkan gigi, Diro memukulkan telapak tangannya sendiri dengan keras. Wajahnya terasa terbakar oleh rasa sakit dan membuat gadis-gadis penghibur yang mendampingi mereka ikut merasa kesakitan.
"Kamu nggak serius. Berlututlah, lalu pukul dirimu sendiri terus-menerus," timpal Adriel.
Adriel tidak sedikit pun merasakan belas kasihan

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil