Bab 2750
Tetua Agung ditanya berulang kali sambil mengernyit samar. Tiba-tiba dia menatap Saka dan mengingatkannya, "Sebenarnya, kamu juga mau memasuki Lembah Rahasia Kekaisaran untuk berkelana. Kamu juga menggunakan keberuntungan rakyat demi meningkatkan dirimu sendiri. Bukankah ini sama seperti yang sudah dilakukan keluarga kerajaan?"
Saka menatapnya, tersenyum dan menyahut, "Ya, kamu benar."
Tetua Agung merasa cukup lega, tersenyum dan kembali berkata, "Begitulah adanya. Di dunia ini ada yang tinggi dan ada yang rendah. Beberapa sumber daya nggak bisa disama ratakan. Orang yang mulia memiliki prioritas. Ini sudah hukum alam!"
Kebenaran ini membuat senyum Saka makin merekah. Akan tetapi, orang-orang yang mengenalnya bisa mengetahui begitu Saka menunjukkan senyum seperti ini.
Amarah di dalam hatinya bagaikan gunung berapi yang sudah ditekan sampai ke titik puncak. Amarahnya itu hampir tidak bisa dikendalikan.
Tetua Agung merasa lega. Dia berpikir bahwa Saka tampaknya telah menerima prinsip luh

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil