Bab 102
Kami berjalan di trotoar. Sementara itu, jalan raya dipenuhi dengan kendaraan yang hilir mudik.
Davin menggendongku sambil berjalan selangkah demi selangkah.
Aku merasa agak lelah dan akhirnya tertidur di punggungnya.
Aku bermimpi dan berbagai macam gambar melintas di pikiranku.
Ada seorang anak laki-laki blasteran yang terlihat seperti pangeran dalam dunia dongeng.
Dia menggendong seorang gadis kecil yang mengenakan gaun merah sambil berlari sekuat tenaga.
"Shani, tenang saja, kita sudah hampir sampai di rumah."
Dia berlari sambil menghiburku, "Shani, bangun, jangan tidur lagi."
"Shani, ayo bangun! Makanlah sedikit ... "
Setelah terbangun dengan tiba-tiba, aku melihat ke sekeliling dengan napas memburu. Ternyata, aku sudah sampai di rumah.
Davin membangunkanku dan menyuruhku makan.
Aku menatap Davin, lalu mengusap dahiku sambil menjawab, "Aku nggak ingin makan."
"Makanlah sedikit," kata Davin sambil mengangkat sebuah mangkuk dan memintaku untuk makan.
"Aku sudah bilang aku nggak ingin

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil