Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
autor: Webfic

Bab 176

"Shani ... aku nggak membunuh orang." Ini hal pertama yang dia katakan padaku setelah mengangkat kepalanya. "Kita pulang," ujarku singkat. Pikiranku agak kacau, aku segera menghampirinya dan memegang tangan Davin. Dia menundukkan kepalanya dan mengikutiku, menangis dengan suara kecil. Karena sedikit khawatir, aku mengulurkan tanganku dan mengusap bekas benturan di dahinya dan bertanya, "Masih sakit?" Davin mengangguk dengan mata yang berkaca-kaca. Air matanya terus mengalir seperti tidak berharga. Tanpa alasan, hatiku terasa sangat pilu. Kedua matanya itu terlalu polos. Dia tidak mungkin ada hubungan dengan pembunuh. "Lain kali jangan menyakiti diri sendiri lagi," ujarku sambil dengan hati-hati membersihkan darah yang mengalir. Setelah itu, aku hendak pergi sambil menggenggam tangannya. Akan tetapi, di luar pintu pengawal Arya sudah berjaga. Davin seketika waspada dan segera berdiri di depanku untuk melindungiku. Sorot matanya terlihat seperti binatang buas yang siap mengoyak mangsanya

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.