Bab 269
Rumah Sakit Hairo.
Dengungan peralatan medis, bau alkohol disinfektan, cahaya yang pucat terang, koridor yang sunyi seperti kematian ...
"Tahanlah sedikit ..."
Jeritan yang serak dan menyayat hati bergema di kamar inap yang steril.
Seorang perawat berdiri di samping, dan memalingkan pandangan karena tidak tega melihatnya.
Di atas tempat tidur, orang yang sekarat itu memegang erat sebuah foto berukuran satu inci yang terbakar parah dan mengerikan.
"Shani ..."
"Shani ..."
"Suaramu rusak. Kalau dioperasi pun nggak bisa sepenuhnya pulih, sebisa mungkin jangan bicara, tahan sedikit."
Dengan tidak tega, dokter berbisik pelan.
"Hmm."
Dia membenamkan kepalanya ke bantal sambil menahan rasa sakit, membiarkan dokter merawat luka-lukanya yang berdarah.
"Bagaimana dia bisa menahan ini semua?"
"Kenapa orang yang begitu tampan harus menderita seperti ini?"
"Dia bisa bertahan hidup saja, itu sudah sebuah keajaiban."
Saat dokter meninggalkan kamar inap, dia menghela napas.
"Tubuhnya terbakar di bebera

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil