Bab 435
"Ada apa? Kamu iba padanya?" Aku menghadap ke arah Arya. Sambil menatapnya, aku bertanya dengan ekspresi serius, "Kamu tahu, apa bedanya kamu dengan Davin?"
Mendengar pertanyaanku, ekspresi Arya berubah muram. Genggaman tangannya di lengan pakaianku terasa makin kuat.
"Kamu salah paham. Aku cuma nggak mau kalau kamu sampai … " Dia tidak ingin aku sampai membunuh orang.
Aku memahami pikirannya, tetapi dia tidak bisa memahamiku.
Perbedaan di antara mereka adalah Davin akan selalu mendukung keputusanku tanpa ragu. Kalau aku menjadi iblis, dia akan menjadi iblis. Kalau aku menjadi malaikat, dia akan menjadi malaikat.
Aku baik, dia baik. Aku kejam, dia pun mendukungku untuk menjadi kejam.
Davin sangat memahami karakterku. Dia yakin bahwa aku tidak akan sampai melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Paling tidak, aku masih punya batasan moral yang membatasi tindakanku.
"Jangan lupa, tempat ini adalah arena pembunuhan. Kalau aku menghabisi nyawanya, nggak akan ada yang tahu." Sambil menyeri

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil