Bab 668

Aku memperhatikan pakaian yang Citra kenakan. Gaun tidur itu sudah kotor, tetapi ada bagian yang masih bersih. Setelah mendorong Citra menjauh, aku melihat ke sudut tempat dia berjongkok tadi. Ada mangkuk dan sisa-sisa makanan di sana. Sepertinya ada orang yang sengaja menyembunyikannya di sini. "Kalian semua harus mati! Kalian, bukan aku, bukan aku. Mati, mati!" Citra rupanya sudah gila. Berkali-kali dia menggumamkan kata "mati." "Kalian bukan aku, bukan aku. Aku cuma ada satu, cuma ada satu ... " Aku mengamatinya dengan hati-hati. Meskipun gila, dia tidak begitu agresif. Ketika aku berdiri, dia ketakutan dan langsung bersembunyi di ujung ruangan. Dari penampilannya, terlihat jelas bahwa dia sudah kehilangan akal sehatnya. "Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanyaku padanya. Dia menatapku, lalu tiba-tiba menyeringai. "Bunuh mereka. Kamu pergi dan bunuh mereka." Aku mengerutkan kening, tidak mengerti apa yang dia bicarakan. "Joko mencintaiku. Kalau nggak mencintaiku, dia harus mati." "Shan