Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
autor: Webfic

Bab 200

"Kalau begitu, kamu mau bagaimana?" tanya Shania dengan kesal. "Aku izinkan kamu balas menusukku, puas?" Xander terdiam Shania pun serbasalah. Dia melirik dada bidang Xander yang dipamerkan tanpa beban, lalu mengingat kembali kata-katanya sendiri. "Ya ampun!!" serunya di dalam hati. "Nggak, nggak, nggak!!" Xander menyipitkan matanya, kemudian menunduk ke arah bantal, seolah-olah sedang mencari sesuatu. Sepertinya ... mencari klip dasi itu??! Dada Shania menegang. Tanpa pikir panjang, dia berlari keluar ruangan seolah-olah sedang menyelamatkan nyawa. Dua puluh menit kemudian. Xander telah berganti mengenakan setelan jas dan keluar dari ruang istirahat. Dia kembali tampil anggun dan berwibawa seperti biasa. Saat melihat Shania masih berdiri di kantornya, dia agak heran. Dia pikir wanita itu pasti sudah kabur sejak tadi. "Masih di sini?" "Kamu kira aku mau ada di sini?!" Shania mengomel dalam hati, lalu berkata, "Tadi Bu Sonia telepon, katanya malam ini kamu dijadwalkan ikut kencan buta.

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.