Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
autor: Webfic

Bab 209

Shania menampilkan senyum yang sangat formal. "Tentu nggak keberatan, aku mengerti." Jeffry juga menjawab, "Aku juga nggak ada masalah." Siapa mereka sampai punya hak untuk merasa keberatan. Apa yang Xander inginkan, ya akan dia lakukan. Memang seperti itu dari dulu. Tatapan Xander tampak sedikit lebih dalam. Pandangannya tertuju pada wajah Shania yang tersenyum sangat palsu itu. Setelah beberapa saat, dia melambaikan tangan. "Kalian boleh keluar." Shania dan Jeffry pun berbalik menuju pintu. Tepat ketika keduanya hampir sampai di ambang pintu, Xander berkata lagi, "Malam ini kita lembur. Jeffry pesan makanan, dan Shania, bawa laptop ke ruanganku nanti." Shania dan Jeffry kehilangan kata-kata. Hari yang melelahkan ini ternyata belum berakhir juga? Mereka tidak tahu apakah Pak Wibi sudah pulang atau belum. Rasanya ingin meminta resep obat penenang darinya. Setelah keluar ruangan, Jeffry berbisik pada Shania, "Siapkan mental. Kalau mengacu pada kebiasaan lembur dia, jangan berharap pulan

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.