Bab 378
Xander menjawab, "Tepatnya, ibuku yang menyuruhnya pergi."
Shania terdiam.
Xander mengelus pinggangnya yang lembut, lalu mengangkatnya ke pangkuannya. Tatapannya berkilau seperti bintang di tengah malam. "Karena dia harus bersiap menyambut calon menantunya."
Napas Shania sedikit tidak teratur.
Pikirannya sempat melayang, tak bisa membedakan apakah itu perasaan senang atau justru panik.
Namun, dia segera sadar ... mana mungkin itu terjadi.
Ibunya sama sekali tidak akan menerimanya.
Mungkin Xander tertipu oleh taktik ibunya yang berputar-putar, tapi ini juga membuktikan bahwa demi dirinya, dia telah melawan kedua orang tuanya ... Hatinya seperti terhalang sesuatu, hangat dan sesak.
Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya tidak tega mengucapkannya.
Dia menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Xander, lalu memejamkan mata.
Xander mengusap pipinya. "Kamu nggak perlu melakukan apa pun. Aku akan membawamu pergi."
"Hmm."
Suara "hmm" dari Shania terdengar begitu merdu.
Dalam hati dia berp

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil