Bab 40
Kapal pesiar pun berlayar.
Shania dan Jeffry kembali ke dek.
Di dalam kabin kapal.
Xander dikelilingi oleh banyak orang yang memujinya. Dia menanggapinya dengan tenang, sesekali membalas dengan senyum tipis, seolah-olah kehadiran Nayla tak membawa pengaruh apa pun padanya.
Kemal sangat pandai menciptakan kesempatan untuk cucunya.
Winda juga cukup berani, terus mencari kesempatan untuk mengobrol dengan Xander. Hampir saja dia menulis "aku suka kamu" di wajahnya.
Xander tetap menjaga sikap sopan padanya, tidak terlalu dingin, tapi juga tidak terlalu hangat.
Nayla berdiri di sampingnya. Meskipun tampak anggun dan berkelas, tetap saja terlihat ... seperti senyum yang dipaksakan.
Aduh.
Ngilu rasanya hati ini.
Sebagai sesama wanita, Shania sepertinya bisa memahami kepedihan yang dirasakan Nayla.
Dia menyaksikan drama yang tersaji, matanya berpindah-pindah di antara ketiganya, persis seperti ibu-ibu di kampung yang hobi mengumpulkan gosip.
Tiba-tiba, Xander menoleh ke arahnya.
"!!"
Shania men

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil