Bab 432
"Shania, kamu terus menatapku, mau ... " Napas Xander menyentuh pipinya. "Mau apa?"
"Mau ... apa?" pikir Shania.
Hah?
Mau apa?
Shania linglung.
Dia menggeleng cepat, membuang pikiran ngawur yang tidak pada tempatnya dari otaknya.
Dia mendorong wajah pria itu, menjawab pertanyaannya dengan nada serius. "Pertama, aku nggak penasaran. Rasa penasaran bisa bikin mati cepat."
"Kedua, dia bukan mencari kita, tapi cari kamu. Dari awal sampai akhir dia cuma memanggil Pak Xander."
Dalam hati dia menambahkan, "Dasar cowok genit, doyan tebar pesona!"
Xander terdiam.
Dia menatap Shania sejenak, lalu tersenyum kecil. Alih-alih marah karena diabaikan, dia justru terlihat senang. Tangannya melingkari pinggang Shania, wajahnya kembali mendekat. "Kalau begitu, biar Pak Xander tangkap hantunya. Suruh dia panggil ulang, tambah nama Nona Shania sekalian."
Shania terkejut.
"Terima kasih banyak ya!" pikirnya.
"Nggak usah. Keberuntungan itu kamu nikmati saja sendiri," sahut Shania kesal, mendorongnya.
"Panas

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil