Bab 611
Shania sontak tertegun.
Rasanya dadanya seperti dihantam oleh bola api yang panas. Sensasi panas menyebar ke sekujur tubuh Shania, bahkan napasnya yang diembuskan juga terasa sangat panas. Shania merasa begitu tersentuh, dadanya seolah tergelitik.
Shania menjilat sudut bibirnya.
Kata-kata manis Xander membuat kepalanya terasa agak berputar. "Bagus, bagus, teruskan saja seperti itu."
"Kamu hanya memintaku meneruskannya?" sahut Xander sambil tertawa. "Sama sekali nggak ada tanda darimu?"
Shania mendengarkan suara Xander yang menggoda sambil melihat sahabatnya yang sorot tatapannya tampak berbinar dan adiknya yang tersenyum dengan bodoh. Shania jadi merasa ... seperti sedang digosipkan secara terang-terangan.
"Tunggu sebentar."
Shania menutup ponselnya dan berdiri. Dia mengabaikan seruan tidak puas Siska di belakang, lalu masuk ke dalam sebuah ruangan kecil.
Walaupun Shania sendirian, dia tidak tahu bahwa Xander tidak sendirian. Shania pun berkata dengan berani, "Terus, aku harus apa buat

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil