Bab 47

Ternyata Javi datang untuk menghadiri rapat orang tua murid di sekolah Yovano. Tidak heran hari ini Yevani ada waktu untuk membawa Yovano jalan-jalan ke luar. "Bukan," jawab Dreya dengan nada datar. "Aku ke sini untuk urusan lain." "Ini sekolah, bahkan sekolahnya Vano. Apa lagi yang bisa kamu urus di sini?" Sorot mata Javi agak menggelap. "Jangan-jangan kamu diam-diam ingin menjebakku?" Javi mengulurkan tangannya, mencengkeram lengan Dreya. Rasa sakit menyebar di lengannya, membuat kening Dreya berkerut. "Lepaskan." Suara Dreya sangat dingin, begitu juga dengan tatapannya. "Apa maksudmu? Hidupku harus selalu berputar di sekitar kalian berdua? Aku nggak boleh punya urusan pribadi? Datang ke sekolah Yovano berarti harus mengurus urusannya?" Saat Javi menunduk, pandangannya bersilangan dengan mata Dreya yang jernih. Di balik kejernihan itu, bersemayam dingin yang tidak pernah ada sebelumnya. Dingin yang dia tunjukkan bahkan lebih jauh dari sekadar tidak mengenal. Setelah mendengar itu, Dr