Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 145

"Oke, aku mengerti." Arman tersenyum kepada pelayan itu, kemudian menolehkan pandangannya ke arah Thalia. Melihat tatapan Arman, Thalia langsung mengernyit dengan marah. "Kamu mencari pelayan untuk menakut-nakutiku? Arman, hanya itukah kemampuanmu?" "Kamu juga sudah lihat kan sejak gadis ini masuk ke restoran, dia terus membuat keributan." Arman tidak menghiraukan Thalia. Dia terus tersenyum sembari bertanya kepada pelayan itu, "Menurut aturan restoran ini, harusnya dia nggak boleh berisik, 'kan? Kalau nggak, dia akan diusir. Bukankah begitu?" "Benar, Pak Arman." Pelayan itu menjawab pertanyaannya. Kalau tamu biasa, mereka akan membiarkannya. Lagi pula, orang yang bisa datang ke sini pasti memiliki identitas tertentu. Namun kali ini, Arman adalah tamu yang disambut khusus oleh Bos mereka! "Apa nggak salah? Pelayan kecil sepertimu ingin mengusir kami?" Melihat situasi tersebut, Thalia pun tertawa sinis. Selesai berbicara, dia menatap Arman dengan ekspresi sinis yang makin dalam. "Arman,

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.