Bab 155
Plak!
Bunyi tepukan itu bergema kencang ke penjuru ruang interogasi.
Suasana pun mendadak menjadi hening.
Tubuh Cassia langsung mematung.
Hah ...
Napas Arman juga tersentak dengan kaget, dia sepertinya baru menyadari bahwa tindakannya barusan terlalu gegabah.
Harusnya dia tidak memukul di bagian sana ...
"Argh!"
Setelah tertegun sejenak, Cassia pun langsung berseru dengan marah, "Arman Lambardi! Kubunuh kamu!"
"Lepaskan aku!"
Cassia terus berteriak sambil meronta.
Arman pun menatap Cassia dengan tajam.
Tentu saja Arman tidak mungkin melepaskan Cassia.
Selain itu, Arman teringat saat tadi Cassia menembaknya dan menghina ibunya. Arman yang juga merasa kesal pun menegur dengan nada serius, "Bu Cassia! Bisa nggak Bu Cassia tenang dulu?"
"Kamu memintaku tenang? Hei, aku ini Cassia Zura! Pokoknya hari ini aku akan menghabisimu!"
Cassia benar-benar marah.
Berani-beraninya keparat mesum satu ini mencuri keperawanannya dan juga memukul bokongnya di dalam ruang interogasi!
Pokoknya, jika hari in

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil