Bab 405
"Siapa berengsek itu?"
Arman berkedut.
Melihat raut wajah dingin Cassia seperti Lydia tadi,
dia semakin penasaran siapa sebenarnya orang yang mengirim bunga itu.
"Dia ... "
"Cassia, jangan bahas lagi."
Pada saat ini, Lydia justru menghentikannya.
Dia tidak ingin Arman tahu tentang hal ini.
"Tapi, si berengsek itu masih berani mencarimu."
Raut wajah Cassia sangat dingin.
Semua karena si berengsek itu. Dia yang membuat Lydia berubah seperti ini.
Lydia yang dulu adalah pribadi yang ceria dan ramah. Namun, sejak tahun ketiga kuliah, setelah dikhianati oleh si berengsek itu, dia berubah menjadi tertutup.
Kalau bisa, Cassia ingin sekali menampar si berengsek itu sampai mati.
"Sudahlah Cassia, sudah berlalu. Aku nggak akan memedulikan dia lagi."
Lydia tidak ingin mengingat masa lalu. Tatapannya sangat dingin.
"Ok deh."
Cassia hanya bisa mengalah.
"Huh ... "
Pada saat itu, Kakek Jaya yang tidak bicara sejak tadi juga mengembus napas dalam.
Awalnya, dia berpikir bahwa dengan pengaruh Arman, Lyd

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil