Bab 619
Semua orang memandang dengan iri dan cemburu, gigi mereka bergemeretak.
Arman menyadari tatapan ini.
Namun, pada saat ini dia tidak berniat memikirkan itu.
Melihat pakaian dalam wanita yang beraneka ragam di depan mata, dia merasa sangat canggung. Kepalanya pun agak tertunduk.
"Kami lihat-lihat sendiri dulu."
Cassia berkata kepada sang pramuniaga.
"Baik."
Pramuniaga itu tersenyum sopan.
Cassia menarik tangan Lydia untuk memilih pakaian dalam.
"Yolanda, eh ... kita duduk dulu di sana ya."
Arman merasa wajahnya memerah. Dia menunjuk ke tempat duduk di area istirahat.
Yolanda tersenyum dan menggoda, "Kak Arman, siapa sangka kamu juga bisa malu-malu."
"Eh ... "
Arman merasa sangat canggung.
"Kak Arman, nggak apa-apa. Dalam hidup semua ada yang pertama kali."
Yolanda menyemangati.
"Yolanda, kamu bermaksud menyemangatiku?"
Arman tersenyum kecut.
"Tentu saja."
Yolanda tersenyum lebar. Mata indahnya yang memikat berkilauan saat menatap Arman.
Arman yang pemalu seperti ini sangat menarik.
"Nona

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil