Bab 122
Lily menaiki bus menuju pusat kota. Dia membeli beberapa buah dan kue kering, lalu melanjutkan perjalanan dengan taksi menuju rumah keluarga Febrianto.
Setibanya di sana, jam menunjukkan pukul dua belas siang.
Lidya sudah menunggu kedatangannya dan koki rumah telah menyiapkan hidangan favorit Lily.
Hanya saja, sup yang disiapkan belum matang sempurna. Lily pun memilih untuk menemani Lidya di ruang tamu.
"Lily, jujur sama Nenek. Sandy … apa dia kurang prima?"
Pagi tadi, Sandy baru saja menjalani pemeriksaan kesehatan, tetapi hasilnya belum keluar.
Namun, Lidya tidak bisa berhenti memikirkannya.
Dia khawatir, jangan-jangan dokter yang biasa memeriksa keluarga Febrianto tidak teliti dan asal-asalan dalam membuat laporan kesehatan Sandy.
Lily merasa canggung, sulit baginya untuk membicarakan hal seperti ini dengan orang yang lebih tua.
"Nggak kok, Nek," jawab Lily ragu, suaranya lirih.
"Tapi, dari mukamu kayaknya ada masalah," kata Lidya dengan cemas.
"Enggak, semuanya baik-baik aja kok" b

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil