Bab 152
"Kenapa? Nggak ngerti? Bukankah kamu sudah mulai menerima proyek desain secara independen? Bahkan mampu mendesain Vila Pekan Raya juga? Pasti kamu sudah paham sama desain? Terus, kamu ngapain di sana?"
Sandy enggan menyebutkan nama Felix.
Itu akan membuatnya seolah-olah cemburu.
Tanpa sadar, dia justru memilih merendahkan Lily sebagai pelampiasan amarahnya.
Lily mencengkeram kemeja Sandy. Namun, tetap saja tidak mampu membuatnya lepas dari pelukan pria itu.
Tubuhnya bergerak gelisah, dengan ekspresi penuh perlawanan, "Sandy, lepaskan aku!"
Namun, tubuhnya yang lembut terus bergesekan dengan dada Sandy yang keras, membuat jantung pria itu berdegap tak karuan.
Tangan Sandy melingkari pinggang Lily semakin erat, lalu menarik tubuh mereka lebih dekat.
"Aku mau masak dulu …"
Lily mencoba meredam ketegangan, berusaha mengalihkan pembicaraan untuk menghindari konflik lebih lanjut.
Namun, sebelum bisa menarik napas lega, tangan Sandy di pinggangnya tiba-tiba sedikit longgar. Belum sempat dia m

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil