Bab 162
"Aku urus Hans, silakan kalian urus yang lain," tegas Lily dengan nada dingin.
"Lily!" Sekali lagi, Karina merebut ponsel penuh cemas. "Kami melakukan ini untuk kebaikanmu. Jika kamu terus begini, ketika Sandy benar-benar nggak menginginkanmu lagi, kamu akan menyesal sendiri!"
Lily menggenggam ponselnya. "Aku juga bisa urus diri sendiri, kalian nggak perlu khawatir."
Setelah bicara begitu, dia langsung menutup telepon.
Ponselnya, yang masih dalam mode pengeras suara, terus terdengar "tut ... tut ..."
Cahyo marah, lalu melemparkan ponselnya ke dinding.
"Suamiku, jangan marah. Mungkin belakangan ini dia lagi kesulitan. Sandy ingin menceraikannya, dia pasti sulit dapat uang."
Karina mengusap dada Cahyo, membujuknya untuk sabar.
"Tunggu? Tunggu sampai kapan?" tanya Cahyo sambil mendorong keras wanita itu. "Semua adalah hasil didikanmu, putri kesayanganmu!"
"Sayang, jangan marah. Kalau terus begini, aku nggak bisa hidup tenang. Sebulan lagi, Lily pasti akan hamil! Paling lama!"
Obatnya suda

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil