Panas
Dewi menggeser tubuhnya, memperbaiki duduknya. Pandangannya lurus menatap pintu. Seseorang membukanya dari luar.
"Sayang, apa aku boleh masuk?" Al menunjukkan separuh tubuhnya, takut jika Dewi masih bersikap dingin padanya.
"Sejak kapan aku melarangmu masuk ke kamar ini, Mas," jawabnya sedikit ketus. Al menghela napasnya kasar, ternyata sikapnya masih sama. "Atau, kamu memang mau menggantikan posisi aku di rumah ini," sambung Dewi, sontak Al mendekat.
"Kok kamu ngomong gitu, sih!" Al duduk di sampingnya. "Bukankah kamu sendiri yang bilang, akan berusaha mempercayai ucapanku tadi." Tangannya meraih punggung istrinya.
"Dewi hanya tidak rela, jika kamu benar-benar melakukannya sama Amel." Dewi menoleh, melihat wajah Al yang sudah terlihat gusar. "Kamu tahu 'kan Mas?" Matanya mulai mengembun. "Dia itu sepupuku. Dan udah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri."
"Ya Allah, sayang. Aku tahu, karena itu aku nggak akan pernah tergoda oleh wanita itu. Dia menjebak ku, sayang. Menjebak ku!" Al

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil