Keributan
Pertanyaan dari mas Al menyadarkan aku. Kalau saat ini aku masih menyimpan bom waktu yang akan membahayakan diriku sendiri. Jika pria yang duduk bersamaku ini tahu tentang rahasia itu.
Seketika itu lidahku menjadi kelu. Barang akan menjawab pertanyaan simple darinya. Tak lantas mendapatkan jawaban dariku, dia mengulang pertanyaan itu.
"Kok diem, sayang. Aku tanya loh, kapan masa iddah kamu selesai?" Kali ini dengan raut wajah yang sedikit kesal.
"Em.... Dua minggu lagi mas," jawabku terbata. Tapi apa yang aku katakan itu benar adanya.
"Aku sudah gak sabar menunggu hari itu." Ia tersenyum lebar sembari membayangkan sesuatu yang tak aku ketahui.
"Sayang. Kapan kita akan kerumah orangtuamu? Aku ingin meminta langsung pada mereka. Putrinya ini. Menjadi istriku?" sambungnya dengan sentuhan kecil di daguku.
Aku jadi kepikiran keadaan ibu. Beberapa hari yang lalu, aku mendapat kabar kalau beliau masuk ke rumah sakit lagi. Kabar itu, aku dapatkan dari ART yang bekerja dirumahnya.
"Ibu... Ibu m

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil