Bab 192
“Apakah itu kau, Maddie?”
Menatap Madeline dengan serius, Jackson akhirnya mengerahkan keberaniannya untuk bertanya.
Terpana sejenak, Madeline lalu menjawab sambil tersenyum, “Hei, Sobat. Aku ibu Lilian. Aku bisa memberitahumu namaku kalau kau mau? Senang bertemu denganmu, aku Vera Quinn.”
Ia memperkenalkan dirinya dengan sebuah senyuman, menyadari bahwa Jackson sedang menganalisanya.
Wajah mungil di depan matanya adalah salah satu fitur yang sangat indah, hasil dari gen ulung Jeremy.
Untuk beberapa alasan, Madeline merasa ada sesuatu yang lebih dalam dan lebih mendesak di dalam bola arwah Jackson yang berwarna onyx.
Mungkin karena cahayanya.
Masalah apa yang bisa dimiliki oleh anak kecil seperti itu?
Kenangan tentang bagaimana Meredith telah menyayat pipi Jackson untuk menjebaknya muncul di benak Madeline. Ia masih ingat betapa banyaknya darah mengalir dan bagaimana anak laki-laki itu meratap. Pasti sangat sakit.
Melihat pipinya yang sempurna sekarang, Madeline menghela nafas

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil