Bab 325
Nadira awalnya mendengar teriakan Beni dan khawatir jadi dia berlari melihatnya, tetapi tiba-tiba didorong oleh Lestari masuk ke dalam kamar dan pintu terkunci rapat. Dia bersandar di pintu, menarik napas dalam-dalam sambil mengamati Beni dengan cermat.
Beni sedang menggunakan pecahan keramik untuk menggores lengannya, sepertinya rasa sakit di kepalanya begitu parah.
"Beni, kamu nggak bisa seperti ini! Berhenti, aku bisa meredakan rasa sakitmu, oke?" ujar Nadira sambil segera berlari menghampirinya.
Beni dengan mata merah menyala tidak bisa mengenali Nadira. Secara refleks, dia mengarahkan pecahan keramik itu ke lengan Nadira.
Kulitnya putih bersih, darah langsung keluar dari luka, Nadira menggigit bibir menahan sakit, tersenyum pahit dengan lembut, "Untung saja kau nggak menusuk perutku."
"Aku ingin keluar!" Beni tergagap lemah, berusaha melepaskan dirinya.
Mungkin, dia juga sadar siapa yang ada di luar.
"Kamu nggak bisa pergi. Kamu nggak boleh memberi mereka kesempatan untuk menangka

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil