Bab 431
Paman Ubay melihat dia menghancurkan rokok dengan kuat, tetapi ekspresinya sangat tenang.
Dia tidak bertanya lebih dan alisnya berkerut. "Bantuan apa pun yang kamu inginkan, nggak masalah."
Beni tidak banyak bicara. Dia berdiri dan membungkukkan badannya. "Kalau begitu, terima kasih banyak. Silakan istirahat, aku akan pergi."
Dia melangkah keluar dengan tampak begitu dingin.
Paman Ubay agak mengerutkan keningnya sambil menatap punggungnya saat dia pergi.
Pintu di sebelahnya terbuka, Pak Dimas dan Nyonya Lorna datang bersama.
Lestari masuk dengan wajah gembira.
"Halo, Paman Ubay," ujar Lestari sambil berperilaku baik budi.
"Cepat atau lambat kamu juga harus mengubah panggilanmu," ujar Pak Dimas sambil tersenyum lebar. Lalu dia berjalan ke arah pria itu dan berkata dengan suara kecil, "Apa kamu senang melihat Beni? Sebenarnya, Beni dan Deni sudah berselisih saat ini, dan waktunya juga sudah cukup tepat. Mungkin kamu bisa ... "
Paman Ubay mengedipkan matanya. Dia seorang pria yang berkuas

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil