Bab 610
Beni menatap Nadira dengan dingin. Kata-kata menyakitkan pun tidak urung terlontar. "Kalau kamu memang perempuan seperti itu, oke."
"Semalam aku juga nggak harus tidur sama kamu. Berhubung aku nggak bisa sama Lestari, aku cari kamu buat pelampiasan."
"Kalau kamu sudah biasa sama hubungan satu malam, anggap saja hubungan kita seperti itu. Jangan ungkit ini buat menyakiti Lestari."
Dengan acuh tidak acuh, Beni mengenakan kemejanya yang kusut. Sebelum pergi dengan kesal, dia melirik Nadira dengan tatapan yang sulit dimengerti.
Pria itu benar-benar tahu bagaimana cara menusukkan pisau ke hatinya.
Dia seharusnya sudah tahu bahwa dirinya hanyalah pilihan kedua. Namun, semalam, saat pria itu memanggil namanya, dia sempat linglung selama beberapa detik, nyaris percaya bahwa di lubuk hati yang paling dalam, pria itu masih merindukannya.
Konyol!
Untunglah dia cepat sadar. Kebencian kembali berkilat di mata Nadira.
Semalam sama sekali tidak ada cinta. Dia tidak punya pilihan selain pasrah.
Namun,

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil