Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 827

"Benarkah?" Anna dan Rio terus menatap Harris dengan mata terbelalak. "Tentu saja!" jawab Harris dengan yakin. Rio mengerutkan keningnya. Dia merasa bahwa dengan karakter ibunya, seharusnya ibunya tidak akan menyukai orang seperti ini. Anna mengerucutkan bibirnya, kemudian mulai menangis. "Eh, kenapa menangis?" tanya Harris dengan ekspresi bingung. Dia tidak memiliki pengalaman mengasuh anak. Eden juga terkejut, lalu buru-buru menghiburnya, "Anna kenapa? Sudah, jangan menangis." "Nanti kalau aku besar, apa aku akan punya lubang di mulut sepertimu?" tanya Anna sambil berlinang air mata. Eden merespons, "Hah?" " ... " Harris tidak menyangka mata anak kecil ini begitu tajam. Tindikan bibirnya sudah tidak dipakai sejak dirinya pergi ke luar negeri untuk kuliah lima tahun yang lalu. Sekarang, lubangnya sudah hampir tertutup. Kalau tidak diperhatikan dengan saksama, sulit untuk melihatnya. "Bukan, ini tindikan bibir, bukan turunan!" kata Harris. Lalu, dia lanjut menjelaskan, "Lagi pula, kita

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.