Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 14

Suara tinju yang menghantam ke tubuh bergema di ruang tamu. Suara pilu Nidya semakin terputus-putus, tubuhnya menggigil tanpa kendali, seperti ikan yang meronta tanpa air, wajahnya basah kuyup oleh tangisan dan ingus. "Maafkan aku, Paman Edwin ... aku hanyalah seorang yatim piatu yang sangat ingin memiliki keluarga, makanya aku terpaksa berbohong." Nidya tiba-tiba meraih ujung celana Edwin, sambil membenturkan kepalanya ke lantai. "Tolong maafkan aku. Aku nggak akan berbohong lagi. Aku mohon, maafkan aku." Namun, Edwin menatapnya dengan mata merah. Respons yang didapatkannya hanyalah tinju yang lebih keras. Saat Edwin akhirnya berhenti, Nidya terkapar di lantai, dengan napas yang nyaris tak ada. "Ayah ...." Suara Yordan terdengar serak dan berat. "Ketika aku kritis ... siapa sebenarnya yang memberikan darahnya untukku?" Tubuh Edwin bergetar hebat, lalu tanpa peringatan, dia mulai menampar wajahnya sendiri dengan keras. "Itu ... kakakmu, Safira." Edwin mencengkeram rambutnya sendiri den

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.