Bab 27
Sebenarnya, Jamal bukan tak suka makan bubur, tetapi dia tidak terbiasa dengan sarapan sederhana macam begini.
Setelah berpikir sejenak, dia pun menyendok sedikit bubur itu dan memasukkannya ke mulut.
Ternyata, rasanya tidak seburuk yang Jamal bayangkan. Buburnya dimasak lembut, dengan sedikit rasa gurih dari kaldu ayam.
"Nggak perlu repot-repot. Ini sudah cukup enak," kata Jamal.
Mendengar pujian itu, senyum Hania langsung merekah. "Kalau begitu, besok aku buatkan lagi untukmu."
Jamal terdiam sejenak. Kunyahannya melambat, lalu dia kembali menyendok bubur dan memakannya lagi.
Setelah makan, Jamal meletakkan mangkuk dan sendoknya, lalu berkata, "Nanti, kuantar kamu ke tempat kerja, biar kamu nggak perlu berdesak-desakkan di kereta."
Hania agak terkejut.
Selama ini, sikapnya selalu dingin, menjadi kali pertamanya Jamal menawarkan diri untuk mengantar wanita itu.
Melihat ekspresi terkejut di wajahnya, Jamal pun menambahkan, "Kebetulan searah."
"Oh, begitu ... baiklah," jawab Hania.
Hania

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil