Bab 16 Yang Namanya Musuh Pasti Bertemu
"Pak Chris, telepon untuk Pak Chris." Aku segera melangkah maju sambil mengibaskan gaun merah mudaku dengan profesional.
Sebenarnya, tidak ada telepon apa-apa.
Alarm yang sengaja kupasang pun berdering. Aku menyerahkan ponselku kepada Chris. Aku yakin dia tidak akan membongkar kebohonganku.
Benar saja, Chris bersikap dengan kooperatif.
Setelah menatapku dalam-dalam, dia mengambil ponselnya dan pergi.
Dia mengetuk layar ponselnya.
Tulisan yang sudah kusiapkan pun langsung bisa dibaca, "Jangan biarkan dia menggandeng lenganmu apalagi mendekatimu. Kalau nggak, aku akan sedih."
Tanpa perlu mengatakan rival atau bukan, terkadang kita bisa langsung paham hanya dengan melakukan kontak mata.
Si tuan putri dengan gaun merah muda itu segera menatapku dengan hawa permusuhan.
Kami pun bertatapan.
Begitu melihat wajahnya yang jelas-jelas beberapa tahun lebih muda dari kehidupan sebelumnya, benakku langsung teringat akan kenangan yang tidak menyenangkan.
Butuh beberapa saat sebelum aku yakin bahwa w

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil