Menghilangnya bagus
Juwita pov
“ cerita kan kepadaku bagaimana kamu bisa pulang secepat ini, bukannya kamu bilang bisa lebih dari sebulan?” tanyaku meminta penjelasan dari itu.
Aku perhatikan manik matanya dan deru nafasanya yang kasar ketika dia membuang nafasnya di depanku.
“ Sepertinya itu tidak penting!” jawabnya dengan datar.
“ Tidak penting!” Sahutku tak percaya.
“ Hhmm, tidak penting! Ada yang jauh lebih penting daripada itu!” imbuhku lagi
Aku tautkan kedua alisku “ apa yang lebih penting?” tanyaku tanpa henti memperhatikan wajahnya.
“ Apa yang kamu lakukan di Jakarta?” pertanyaan dari mulut bagus keluar tanpa hambatan.
Deg
Jantungku mulai berpacu lebih cepat.
“ Apa dia sudah tahu apa yang terjadi denganku?” pertanyaan dalam pikiran Ku langsung muncul.
Dia menunggu jawabanku dengan sabar, dengan ekspresi wajah yang tak dapat aku artikan.
“ bukannya aku sudah katakan kalau aku ada undangan reunian!” jawabku, aku katakan padanya alasan ku meminta izin kepadanya tempo hari.
Dia menyunggingkan senyumny

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil