Keputusan
Juwita menarik nafasnya dalam-dalam mengembalikan posisi hatinya agar tetap tenang, walaupun saat ini dia sedang dalam mode tak baik-baik saja.
Di langkahkannya kakinya dengan cepat mengejar orang yang dari tadi mencuri perhatiannya.
“ Selamat, malam” sapa juwita yang secara tiba-tiba menghentikan langkahnya tepat di depan pria berkaca mata hitam itu.
Juwita tersenyum lebar walaupun senyuman itu di paksanya bahkan terkesan sangat hambar.
Hening, pria itu melepaskan kacamatanya dan terdiam mematung.
“ Aku kira setelah aku menghilang akan membuat kamu sadar Ternyata ngak ya” juwita menghardik dengan wajah yang sangat tenang walaupun sejujurnya hatinya bergejolak.
Bagus masih diam mematung, bukannya menjawab dia malah maju untuk memeluk tubuh juwita
“ stop!” Juwita memundurkan langkahnya sembari menolak dengan isyarat tangannya agar bagus tak melanjutkan langkahnya.
“ Aku merindukanmu”
Juwita menyunggingkan senyumnya,terdapat sebuah ejekan di balik senyum itu
“ merindukanmu” hardik juwita

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil