Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 18

Tapi kali ini, aku tidak lagi ingin mengalah. Suaraku dingin, tajam tanpa ampun. "Tapi aku sama sekali nggak merasa telah melakukan kesalahan." Begitu mendengar itu, Sigit langsung terdiam. Aku tidak menggubrisnya dan berbalik hendak kembali ke kamar tidur. "Kak Annika!" Jenny tiba-tiba memanggilku. Aku menoleh dan memandang Jenny. Dia sangat cantik. Meski hanya memakai riasan tipis dan rambut diikat seadanya, dia tetap tampak cantik dan memesona. Melihat aku tak menggubrisnya, dia buru-buru berkata, "Hari ini aku cuma masak sarapan untuk empat orang saja ... " "Maaf ya." "Biasanya tiap pagi mereka akan mampir ke rumahku untuk sarapan, jadi aku sempat lupa ... ini bukan rumahku sendiri ... " Sambil berbicara, Jenny menundukkan kepala, matanya yang berkaca-kaca tampak begitu memikat dan menyentuh hati. "Kamu kan nggak salah apa-apa!" Sigit tak tahan melihat Jenny menangis. "Nggak perlu minta maaf padanya." Air mata jatuh dari matanya, dan dengan wajah yang tampak menyedihkan, Jenny berk

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.