Bab 772
Di lobi rumah sakit.
Aku kebetulan bertemu Andrew. Dia membawa sebuah kantong berisikan salep.
"Freya mana?" tanyaku.
Aku bingung bagaimana harus menyapanya. Memanggilnya Pak Andrew terasa terlalu kaku, memanggilnya om ... aku juga tidak bisa mengucapkannya.
Bagaimanapun, dia hanya beberapa tahun lebih tua dariku dan Freya.
"Lagi diperiksa di atas," kata Andrew. Dia melirik arlojinya dan melanjutkan, "Seharusnya sudah hampir selesai."
"Oke, aku ke atas dulu," ucapku sambil berjalan ke arah lift.
"Tunggu sebentar." Andrew menghentikanku, lalu memberikan kantong di tangannya seraya berkata, "Dia terluka gores dan memar di pergelangan tangan dan kakinya. Obati dengan salep ini."
Aku mengambil kantong itu. "Kamu nggak naik?"
"Nggak, aku langsung ke mobil. Kalau kakak dan kakak iparku sudah mau pulang, tolong bantu aku mengantar mereka turun," kata Andrew, membuatku linglung sejenak. Namun, berhubung kami tidak akrab, aku juga tidak enak hati untuk bertanya lebih banyak.
Namun, aku tetap in

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda