Bab 57
Tangan Kaira yang tadinya terulur segera membeku di udara. Awalnya Kaira ingin mengambilnya, tapi setelah mendengar apa yang dikatakan Mike, Kaira tidak ingin melakukannya lagi.
Kaira tahu betul bahwa di mata Mike, dirinya lemah bagaikan semut dan bisa diinjak sampai mati dengan satu kaki, tapi Kaira masih ingin dengan teguh melindungi harga dirinya yang tersisa.
Meski tampaknya terlihat konyol.
"Nggak perlu, terima kasih."
Kaira mengulurkan tangan dan menyeka air matanya dengan lengan bajunya, bahkan tidak bersedia menyentuh tisu yang diserahkan Mike padanya.
"Apa kamu begitu membenciku?"
Begitu menghadapi pertanyaan ini, Kaira memilih menghindarinya, menoleh dan melihat ke luar jendela mobil tanpa menjawab.
"Kaira!"
Kaira seakan-akan tuli dan mengabaikan Mike.
Keheningan ini sungguh menjengkelkan.
"Berhenti!"
Mike teriak dengan keras.
Sopir sangat takut hingga menginjak rem. Penghalang tengah perlahan terbuka, sopir meminta maaf dan berkata, "Maaf, Tuan Mike. Kondisi jalan nggak begi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda