Bab 24 Hanya Jenazahnya yang Kembali
Aku kembali ke rumah sakit tempatku menjadi relawan.
Ternyata entah sejak kapan, Ricky sudah meletakkan sebuah ponsel di kamarku.
Ricky mencari Gracia untuk memberitahuku ada ponsel di kamar mandi, mungkin karena percaya pada Gracia. Selain itu, dia juga mengira Gracia sudah pergi ke luar negeri.
Pihak kepolisian Sulasa dan beberapa kabupaten sekitar sudah punya rencana matang. Begitu Maxi bertindak, polisi dari beberapa kabupaten akan bergerak bersama-sama untuk menghancurkan kelompok ini.
Mereka sebelumnya sudah menyiapkan banyak hal dan selama itu terjadi beberapa kali baku tembak. Aku tidak tahu dengan itu.
Sejak aku sampai di Sulasa dan bertemu Ricky, rasanya seperti melihat orang mati setiap hari.
Ada yang baik, ada yang jahat.
Mereka memang pantas dibasmi, terlalu kejam.
Di rumah sakit banyak polisi dan prajurit yang terluka.
Ini operasi besar, melibatkan polisi, pasukan khusus, dan prajurit. Mereka semua menyerbu bersama. Banyak korban terus dibawa masuk.
Aku memeriksa satu per

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda