Bab 90
Namun, Monica tidak ambil pusing dengan sindiran Yani. Bagaimanapun juga, Yani adalah seorang yang lebih tua.
"Ibu."
Nada suara Jason menjadi lebih berat. Yani hanya mendengus.
Monica benar-benar kehilangan kata-kata. Jason saja tidak keberatan, kenapa Yani malah marah padanya? Seharusnya Yani tidak usah berdiskusi dengan Jason dan langsung temui Monica.
Jika Monica ragu sedikit saja saat diberikan rumah dan uang, justru itu namanya dia tidak menghargai berkat.
Namun, kenapa Jason menolak usulan Yani?
Apa mungkin Jason benar-benar tertarik pada Monica?
Begitu pemikiran itu terlintas dalam benaknya, Monica langsung menepisnya. Jika penampilan dan daya tariknya saat ini sama seperti sebelum dia masuk ke dalam buku, mungkin dia masih punya modal untuk menarik perhatian Jason. Sekarang, jangankan Jason yang tampan itu. Bahkan pria sembarang di jalan juga tidak akan memperhatikan Monica.
Tepat pada saat itu, pintu halaman dibuka dan memecahkan suasana yang terasa kikuk ini.
Cakra memegang t

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda