Bab 173
Darren marah besar. Tangannya sontak bergerak dan melayangkan satu tamparan di wajah Nindi.
"Lancang, kamu Nindi! Coba ulangi sekali lagi!"
Siluet Nindi menegang. Rasa sakit menyengat menjalar di pipinya.
Dia menjilat sudut bibir yang perih, sementara seluruh tubuhnya dipenuhi tekanan. Ini sudah cukup!
Nindi pikir menjauh dari Keluarga Lesmana akan membantunya memulai hidup baru. Lagi pula, posisinya di hati anggota keluarga itu tidak pernah benar-benar penting.
Namun, siapa sangka Keluarga Lesmana terus saja mengganggunya?
Kebencian dalam hatinya memuncak!
Sania pura-pura bersikap manis sambil menarik lengan Darren. "Kak Darren, jangan marah. Lagipula, Kak Nindi juga cukup hebat. Setidaknya, dia ada sedikit berusaha. Semua ini salahku, semua karena-"
Belum selesai bicara, Nindi membalikkan tangan dan melayangkan tamparan keras ke wajah Sania, menggunakan seluruh tenaga yang dimilikinya.
Sania hampir terjatuh. Matanya melebar karena terkejut. Dia tidak menyangka Nindi benar-benar beran

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda